Setiap tanggal 2 Oktober, seluruh dunia memperingatinya sebagai Hari Tanpa Kekerasan Sedunia atau International Day of Non Violence. Kampanye anti kekerasan ini terus digaungkan di seluruh dunia sejak pertama kali di resmikan oleh PBB pada Juni 2007 silam. Penetapan tanggal ini pun sengaja dipilih sebab merupakan tanggal kelahiran tokoh inspiratif Mahatma Gandhi. Mengapa demikian? Mari ulas sedekit tentang kisah hidup Mahatma Gandhi.
Mohandas Karamchan Ghandi ini lahir di Porbandar, India pada 2 Oktober 1869. Dia terlahir seorang politis dari kasta pedagang dengan hidup yang berkecukupan. Ia dididik dan hidup di lingkungan yang memegang teguh Agama Hindu. Sehingga tidak heran jika Ghandi memiliki empati yang besar terhadap semua makhluk hidup disekitarnya.
Namun uniknya adalah disamping sebagai hamba yang taat, Ghandi menolak tradisi Hindu yang mengelompokkan manusia berdasarkan kasta atau derajat. Ia juga tidak setuju dengan pembatasan terhadap pergaulan manusia dengan agama di luar Hindu. Menurutnya tradisi tersebut terlalu konservatif. Bagai kata kata indah cinta Ghandi sangat menjunjung tinggi persahabantannya dengan agama lain seperti Sikh dan Islam.
Salah satu kisah hidup Mahatma Gandhi yang menginspirasi banyak orang adalah bagaimana ia bangkit dan mengatasi kelemahan dirinya. Awalnya dia dikenal sebagai sosok yang pemalu, bahkan ia gagal meniti karir di bidang Hukum pada tahun 1891 di India.
Namun siapa sangka kini ia berhasil mengatasi kelemahannya itu dan menjelma menjadi sosok yang terus dikenal oleh dunia. Kisah hidup Mahatma Gandhi yang inspiratif itu dimulai pada tahun 1893 diaman ia bertolak ke Afrika Selatan. Disana ia mendapatkan perlakuan yang diskrimintaif dalam sebuah kereta oleh seroang Eropa. Ia menerima pengusiran bahkan diseret sebelum dilempar keluar dari kereta. Ia juga pernah mengalami pemukulan, perlakuan buruk itulah yang kemudian memotori ia untuk memperjuangkan persamaan hak dan kedudukan antar manusia.
Johannesburg, tahun 1906 ia mengkampanyekan bentuk protes nonkooperatif untuk melawan diskriminasi dan kolonialisme tanpa kekerasan. Pengaruhnya bekerja begitu besar bagi masyarakat Afika Selatan kala itu. Sehingga mereka tergerak untuk melawan tindakan diskrimintaif dan kekeran oleh orang Eropa terhadap penduduk asli Afrika Selatan.