Kuliah merupakan sebuah pilihan terakhir ketika berhasil menyelesaikan pendidikan di tingkat atas. Pertama kali aku menginjakkan kaki di sebuah perguruan tinggi yang cukup bergengsi, aku merasa banyak tuntutan yang memang harus aku selesaikan di dalam sana. Kadang pengen mengucapkan kata kata lelah karena setiap hari berjuang menyelesaikan ribuan target yang harus aku capai dalam 4 tahun ke depan. Itulah kesan menjadi mahasiswa baru yang sempat terlintas dalam pikiranku yang kemudian harus aku raih dan kejar untuk mendapatkannya.

Tidak hanya sebatas itu saja, kesan menjadi mahasiswa baru lainnya juga sempat muncul dalam pikiran bahwa sebuah kemandirian dalam belajar hingga kompleksitas mata kuliah yang harus dipelajari sempat menjadi momok tersendiri bagiku. Terlebih lagi ketika harus berjumpa dengan banyak orang baru yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda, sungguh membuat hati ini sedikit ciut jika harus bersaing dengan mereka untuk menjadi terbaik.

Ditambah lagi dengan gembor-gembor mahasiswa lain yang memaksa diri ini untuk ikut organisasi ini dan itu, menjadikan satu dari sekian banyak kesan menjadi mahasiswa baru. Sayangnya, aku tidak sedikitpun tergiur dengan yang namanya organisasi karena kesibukanku di luar sana yang cukup padat. Alhasil, aku hanya fokus pada sisi akademisku dan niat ini sudah aku tata sejak jauh-jauh hari.

Di awal perkuliahan, tentu saja aku harus menghadapi yang namanya OPSPEK. Lagi-lagi, kesan menjadi mahasiswa baru tersebut sempat membuat aku patah semangat karena aku sangat benci ketika harus berpenampilan dan berperilaku konyol. It is absolutely not me. Akan tetapi, faktanya aku hanya diminta untuk mendengarkan ceramah dari pagi sampai siang hari yang cukup membuat aku semakin mengantuk. Tidak ketinggalan pula suara para mahasiswa senior yang sok galak dan membentak-bentak yang konon berusaha membangun mental mahasiswa. Bagiku, ah, apa-apaan ini?

Selesai OPSPEK, kini aku sudah resmi menjadi mahasiswa perguruan tinggi tersebut. kesan menjadi mahasiswa baru lainnya kembali muncul di bangku kelas yang ternyata banyak pula mahasiswa lain yang lebih cerdas dari diriku. Di awalnya aku sempat minder, namun rasa itu aku buang jauh-jauh dan aku berusaha menggali kemampuan dalam diriku serta membangun rasa percaya diri. Beruntung dalam hitungan hari aku bisa menyamai kedudukan mahasiswa cerdas itu.

Tidak berhenti sampai di sini, siapa sangka jika kuliah bisa santai layaknya di sinetron televis. Kenyataannya, banyak tugas yang harus dikerjakan dalam hitungan hari dan diselesaikan secara kelompok. Dari sinilah kemudian aku harus bekerja keras melakukan presentasi yang sebelumnya belum pernah aku lakukan. Seiring berjalannya waktu, semua berjalan dengan lancar dan itulah kesan menjadi mahasiswa baru bagiku.

Curahan Hati Mahasiswa Baru Saat Menapaki Dunia Perkuliahan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *